Jumat, 26 April 2019

Tugas Etika Tentang Cyber Security


Cyber security, secara terminologi, merupakan aktivitas untuk melakukan pengamanan terhadap sumber daya telematika demi mencegah terjadinya tindakan cyber crime.

Cyber security adalah upaya untuk melindungi informasi dari adanya cyber attack. Cyberattack dalam operasi informasi adalah semua jenis tindakan yang sengaja dilakukan untuk mengganggu kerahasiaan (confidentiality), integritas (integrity), dan ketersedian (availability) informasi.

Tindakan ini bisa ditujukan untuk mengganggu secara fisik maupun dari alur logic sistem informasi. Cyber attack merupakan upaya mengganggu informasi yang berfokus pada alur logic sistem informasi.
Cyber security memiliki elemen pokok, antara lain:
  1. Dokumen security policy merupakan dokumen standard yang dijadikan acuan dalam menjalankan semua proses terkait keamanan informasi.
  2. Information infrastructure merupakan media yang berperan dalam kelangsungan operasi informasi meliputi hardware dan software. Contohnya adalah routerswitchserver, sistem operasi, database, dan website.
  3. Perimeter Defense merupakan media yang berperan sebagai komponen pertahanan pada infrastruktur informasi misalnya IDS, IPS, dan firewall.
  4. Network Monitoring System merupakan media yang berperan untuk memonitor kelayakan, utilisasi, dan performance infrastruktur informasi.
  5. System Information and Event Management merupakan media yang berperan dalam memonitor berbagai kejadian di jaringan termasuk kejadian terkait pada insiden keamanan.
  6. Network Security Assessment merupakan elemen cyber security yang berperan sebagai mekanisme kontrol dan memberikan measurement level keamanan informasi.
  7. Human resource dan security awareness berkaitan dengan sumber daya manusia dan awareness-nya pada keamanan informasi.
Dapat disimpulkan bahwa cyber security adalah segala bentuk sistem keamanan di dalam dunia maya yang berhubungan dengan segala macam bentuk kegiatan menggunakan internet dan sebagai sistem keamanan informasi atau data.

Cyber security ini pun sangat berguna untuk banyak orang, karena data-data yang penting dan rahasia dapat di jaga kerahasiaan data tersebut. Tidak hanya itu, berbagai upaya telah dilakukan pemerintah salah satunya dengan cyber security ini dalam menanggulangi terjadinya pencurian data oleh cyber crime dan pemerintah juga bahkan membuat undang-undang tentang tindak pidana cyber crime 

 Sumber :.https://www.duniafintech.com/cyber-security-dan-kegunaannya/

 

Rabu, 03 April 2019

Bahasa Inggris 2 "Tugas 16 Tenses + - ? "


Nama   : Muhammad Rizky Supriadi
Kelas   : 4KA22
NPM   : 14115771
Verb    : Establish

1.      Simple Present
·         +  He establish a trading company.
·         -   He not establish a trading company.
·         ?   Is he the establish of this trading company ?
Answer : Yes,he is/ No not him

2.      Present Continuous
·         +  He establish a trading company now.
·         -   He not establish a trading company now.
·         ?   Is he the establish of this trading company now ?
Answer : Yes,he is/ No not him

3.      Present Perfect
·       +  He has established a trading company.
·       -   He has not established a trading company.
·       ?   Has he the  established of this trading company ?
Answer : Yes,he has/ No, he hasn’t

4.      Present Perfect Continuous
·         +  Jack Ma has been establishing a trading company since 1992.
·         -   Jack Ma has not been establishing a trading company since 1992.
·         ?   Has Jack Ma been the establishing a trading company since 1992 ?
Answer : Yes,he has/ No, he hasn’t

5.      Simple Past
·         + He established a trading company last year.
·         -  He not established a trading company last year.
·         ?  Is he the established of this trading company last year ?
Answer : Yes,he did/ No, he didn’t


6.      Past Continuous
·         +  Jack Ma was establishing a trading company Last year on April.
·         -   Jack Ma was not establishing a trading company last year on April.
·         ?  Was Jack Ma the establishing a trading companylast year on April ?
Answer : Yes,he was/ No, he wasn’t

7.      Past Perfect
·         +  He had established a trading company before jack ma establishing alibaba groub.
·         -   He had not established a trading company before jack ma establishing alibaba groub.
·         ?   Had he established a trading company before jack ma establishing alibaba groub ?
Answer : Yes,he had/ No, he hadn’t

8.      Past Perfect Continuous
·         +  Jack Ma had been establishing a trading company in 1992 until 2018.
·         -  Jack Ma had not been establishing a trading company in 1992 until 2018.
·         ?  Had Jack Ma been the establishing a trading company in 1992 until 2018 ?
Answer : Yes,he had/ No, he hadn’t

9.      Simple Future
·         +  He will establish a trading company next year.
·         -   He will not establish a trading company next year.
·         ?   Will he establish a trading company next year ?
Answer : Yes,he will/ No, he will not

10.  Future Continuous
·         +  He will be establishing  a trading company next year on April .
·         -   He will not be establishing a trading company next year on April.
·         ?   Will he be establishing  a trading company next year on April ?
Answer : Yes,he will/ No, he will not

11.  Future Perfect
·         +   He will have established a trading company on April.
·         -    He will not have established a trading company on April.
·         ?   Will he have established a trading company on April ?
Answer : Yes,he will/ No, he will not

12.  Future Perfect Continuous
·         +  He will have been establishing a trading company on April.
·         -   He will not have been establishing a trading company on April.
·         ?   Will have been establishing a trading company on April ?
Answer : Yes,he will/ No, he will not

13.  Past Future
·         +   He would establishing a trading company, if he not got business capital.
·         -    He would not establishing a trading company, if he not got business capital.
·         ?   Would he not establishing a trading company, if he got business capital ?
Answer : Yes,he would/ No, he would not

14.  Past Future Perfect
·         +   He would have established a trading company, if he got business capital.
·         -    He would not have established a trading company, if he got business capital.
·         ?    Would he have established a trading company, if he not got business capital ?
Answer : Yes,he would/ No, he would not

15.  Past Future Continuous
·         +   He would be establishing a trading company last year.
·         -    He would not be establishing a trading company last year.
·         ?   Would he be established a trading company last year ?
Answer : Yes,he would/ No, he would not

16.  Past Future Perfect Continuous
·         +   He have been establishing a trading company last year.
·         -    He have not been establishing a trading company last year.
·         ?   Would he been establishing a trading company last year ?
Answer : Yes,he would/ No, he would not







Kamis, 08 Maret 2018

1.3 Storyboard dan Animasi Stopmotion


PRINSIP ANIMASI
Kata “animasi” berasal dari kata “animate,” yang berarti untuk membuat obyek mati menjadi seperti hidup. Seorang Animator profesional sepertinya harus mengetahui dan memahami bagaimana sebuah animasi dibuat sedemikian rupa sehingga didapatkan hasil animasi yang menarik, dinamis dan tidak membosankan.
Dua orang animator profesional Thomas dan Johnston memberikan 12 prinsip animasi yang di adopsi dari animasi produksi Walt Disney. Animasi ini sebenarnya paling pas digunakan untuk animasi kartun. Ke-12 prinsip animasi tersebut adalah sebagai berikut
1.       Solid Drawing
Kemampuan menggambar sebagai dasar utama animasi memegang peranan yang menentukan “baik proses maupun hasil” sebuah animasi, terutama animasi klasik. Meskipun kini peran gambar yang dihasilkan sketsa manual sudah bisa digantikan oleh komputer, tetapi dengan pemahaman dasar dari prinsip ‘menggambar’ akan menghasilkan animasi yang lebih ‘peka’. Sebuah obyek/gambar dibuat sedemikian rupa sehingga memiliki karakteristik sebuah obyek (volume, pencahayaan dan konsistensi kualitas gambar/bentuk/karakter).
2.       Timing & Spacing
Grim Natwick, seorang animator Disney pernah berkata, “Animasi adalah tentang timing dan spacing”. Timing adalah tentang menentukan waktu kapan sebuah gerakan harus dilakukan, sementara spacing adalah tentang menentukan percepatan dan perlambatan dari bermacam-macam jenis gerak.
Ø  Contoh Timing: Menentukan pada detik keberapa sebuah obyek/karakter berjalan sampai ke tujuan atau berhenti.
Ø  Contoh Spacing: Menentukan kepadatan gambar (yang pada animasi akan berpengaruh pada kecepatan gerak).
3.       Squash & Stretch
Squash and strecth adalah upaya penambahan efek lentur (plastis) pada objek atau figur sehingga seolah-olah ‘memuai’ atau ‘menyusut’ sehingga memberikan efek gerak yang lebih hidup. Penerapan squash and stretch pada figur atau benda hidup (misal: manusia, binatang, creatures) akan memberikan ‘enhancement’ sekaligus efek dinamis terhadap gerakan/action tertentu, sementara pada benda mati (misal : gelas, meja, botol) penerapan squash and stretch akan membuat mereka (benda-benda mati tersebut) tampak atau berlaku seperti benda hidup.
Contoh ketika sebuah bola dilemparkan. Pada saat bola menyentuh tanah maka dibuat seolah-olah bola yang semula bentuknya bulat sempurna menjadi sedikit lonjong horizontal, meskipun kenyataannya keadaan bola tidak selalu demikian. Hal ini memberikan efek pergerakan yang lebih dinamis dan ‘hidup’.
4.       Anticipation
Anticipation boleh juga dianggap sebagai persiapan/awalan gerak atau ancang-ancang. Seseorang yang bangkit dari duduk harus membungkukkan badannya terlebih dahulu sebelum benar-benar berdiri. Pada gerakan melompat, seseorang yang tadinya berdiri harus ada gerakan ‘membungkuk’ terlebih dulu sebelum akhirnya melompat.
5.       Slow In and Slow Out
Slow In dan Slow Out menegaskan bahwa setiap gerakan memiliki percepatan dan perlambatan yang berbeda-beda. Slow in terjadi jika sebuah gerakan diawali secara lambat kemudian menjadi cepat. Slow out terjadi jika sebuah gerakan yang relatif cepat kemudian melambat. Contoh Slow In :
6.       Arcs
Pada animasi, sistem pergerakan tubuh pada manusia, binatang, atau makhluk hidup lainnya bergerak mengikuti pola/jalur (maya) yang disebut Arcs. Hal ini memungkinkan mereka bergerak secara ‘smooth’ dan lebih realistik, karena pergerakan mereka mengikuti suatu pola yang berbentuk lengkung (termasuk lingkaran, elips, atau parabola). Sebagai contoh, Arcs ditunjukkan pada lintasan tangan saat melempar bola dan lintasan gerak bola di udara.
7.       Secondary Action
Secondary action adalah gerakan-gerakan tambahan yang dimaksudkan untuk memperkuat gerakan utama supaya sebuah animasi tampak lebih realistik. Secondary action tidak dimaksudkan untuk menjadi ‘pusat perhatian’ sehingga mengaburkan atau mengalihkan perhatian dari gerakan utama. Kemunculannya lebih berfungsi memberikan emphasize untuk memperkuat gerakan utama.
Contoh: Ketika seseorang sedang berjalan, gerakan utamanya tentu adalah melangkahkan kaki sebagaimana berjalan seharusnya. Namun sambil berjalan ‘seorang’ figur atau karakter animasi dapat sambil mengayun-ayunkan tangannya. Gerakan mengayun-ayunkan tangan inilah yang disebut secondary action untuk gerakan berjalan.
8.       Follow Through and Overlapping Action
Follow through adalah tentang bagian tubuh tertentu yang tetap bergerak meskipun seseorang telah berhenti bergerak. Misalnya, rambut yang tetap bergerak sesaat setelah melompat. Overlapping action secara mudah bisa dianggap sebagai gerakan saling-silang. Maksudnya, adalah serangkaian gerakan yang saling mendahului (overlapping). Contoh : Kelinci yang melompat. Sesaat setelah melompat telinganya masih bergerak-gerak meskipun gerakan utama melompat telah dilakukan.
9.       Straight Ahead Action and Pose to Pose
Dari sisi resource dan pengerjaan, ada dua cara yang bisa dilakukan untuk membuat animasi. Yang pertama adalah Straight Ahead Action, yaitu membuat animasi dengan cara seorang animator menggambar satu per satu, frame by frame, dari awal sampai selesai seorang diri. Teknik ini memiliki kelebihan: kualitas gambar yang konsisten karena dikerjakan oleh satu orang saja. Tetapi memiliki kekurangan yaitu waktu pengerjaan yang lama.
Yang kedua adalah Pose to Pose, yaitu pembuatan animasi oleh seorang animator dengan cara menggambar hanya pada keyframe-keyframe tertentu saja, selanjutnya in-between atau interval antar keyframe digambar/dilanjutkan oleh asisten/animator lain. Cara kedua ini memiliki waktu pengerjaan lebih cepat karena melibatkan lebih banyak sumber daya sehingga lebih cocok diterapkan pada industri animasi.
10.   Staging
Staging dalam animasi meliputi bagaimana ‘lingkungan’ dibuat untuk mendukung suasana atau ‘mood’ yang ingin dicapai dalam sebagian atau keseluruhan scene. Biasanya berkaitan dengan posisi kamera pengambilan gambar. Posisi kamera bawah membuat karakter terlihat besar dan menakutkan, kamera atas membuat karakter tampak kecil dan bingung sedangkan posisi kamera samping membuat karakter tampak lebih dinamis dan menarik.
11.   Appeal
Appeal berkaitan dengan keseluruhan look atau gaya visual dalam animasi. Kita bisa dengan mudah mengidentifikasi gaya animasi buatan Jepang dengan hanya melihatnya sekilas. Kita juga bisa melihat style animasi buatan Disney atau Dreamworks cukup dengan melihatnya beberapa saat. Hal ini karena mereka memiliki appeal atau gaya tersendiri dalam pembuatan karakter animasi.
Ada juga yang berpendapat bahwa appeal adalah tentang penokohan, berkorelasi dengan ‘kharisma’ seorang tokoh atau karakter dalam animasi. Sehingga visualisasi animasi yang ada bisa mewakili karakter/sifat yang dimilkiki.
12.   Exaggeration
Exaggeration merupakan upaya mendramatisir animasi dalam bentuk rekayasa gambar yang bersifat hiperbolis. Dibuat sedemikian rupa sehingga terlihat sebagai bentuk ekstrimitas ekspresi tertentu dan biasanya digunakan untuk keperluan komedik. Seringkali ditemui pada film-film animasi anak-anak (segala usia) seperti Tom & Jery, Donald Duck, Mickey Mouse, Sinchan, dsb.
Contoh : Tubuh Donald duck melayang mengikuti sumber asap saat hidung Donald cuck mencium aroma masakan/makanan lezat



Setiap film pastinya membutuhkan storyboard, yaitu sketsa gambar yang berurutan sesuai dengan naskah cerita film tersebut. Storyboard digunakan untuk membuat naskah cerita menjadi lebih hidup, dan cerita film tersebut dapat disajikan kepada penonton dengan membawakan pesan dari pembuat film tersebut. Storyboard adalah rangkaian cerita yang memberikan rincian video, dan ilustrasi adegan utama, yaitu bagaimana latar belakangnya, siapa yang akan ada dalam video, dan adegan apa yang akan ditampilkan. Berikut ini akan kita bahas cara membuat storyboard dalam film pendek beserta contohnnya.
1.       Memilih media yang paling cocok digunakan untuk dibuat template storyboard.
Anda bisa menggunakan papan putih yang dibagi – bagi perkolom untuk menggambarkan setiap adegan, namun ukuran yang digunakan haruslah yang lumayan besar. Jika ingin menggunakan software, Anda dapat menggunakan “Adobe Illustrator”, “storyboardthat.com”, “Microsoft PowerPoint”, “Amazon’s Storyteller”, atau “inDesign” untuk membuat template storyboard dalam bentuk vertikal maupun horisontal.
2.       Membuat daftar kronologi cerita (timeline)
Seperti halnya dalam komik, storyboard yang anda buat juga harus memuat kronologi cerita secara runtut dan tentunya logis. Setiap adegan juga harus dapat menggambarkan dengan jelas tentang waktu dan tempat terjadinya, serta suasana yang ada.
3.       Tentukan jalan cerita secara terperinci
Setiap adegan dalam storyboard juga harus mampu menjelaskan cerita secara keseluruhan. Ingatlah bahwa inti storyboard adalah untuk memberikan kejelasan visual dan untuk membuat setiap penonton memiliki pemahaman yang sama. Jika film yang anda buat berdurasi pendek, maka perhitungkanlah berapa banyak adegan yang sudah harus mampu melukiskan jalan cerita secara keseluruhan.
4.       Isi deskripsi pada setiap kolom storyboard
Agar setiap adegan pada storyboard anda dapat menggambarkan cerita yang ada pada setiap adegan, tulislah deskripsi bagian – bagian terpenting dari setiap adegan yang ada. Hal – hal tersebut bisa berupa latar belakang, suasana, waktu, tempat, atau pelengkap lainnya yang nantinya ada saat proses pengambilan gambar.
5.       Buat dan desain sketsa gambar / adegan film
Mulailah membuat adegan dengan menggambar pada storyboard anda. Karena namanya adalah sketsa, sehingga anda tidak harus menyelesaikan setiap gambar dengan sempurna. Perhatikan juga komposisi, sudut pengambilan gambar oleh kamera, jenis pengambilan film / shot, properti, aktor, dan juga efek khusus yang ada dalam setiap adegan film pendek anda.
6.       Tambahkan informasi dan deskripsi penting
Informasi penting ini dapat berupa dialog yang terjadi pada setiap adegan, dan juga berapa lama waktu pengambilan gambar tersebut. Anda juga bisa memberikan nomor pada setiap kolom yang ada agar mudah dijadikan referensi ketika storyboard itu didiskusikan dengan orang lain.

7.       Berikan sentuhan akhir dan selesaikan storyboard anda
Pada tahap akhir, berikan sentuhan akhir berupa pengembangan storyboard, pewarnaan, atau juga berpikir dalam tiga poin perspektif. Saat proses pengambilan gambar, berdirilah sedikit jauh dari kamera, dan kemudian berdirilah lebih dekat. Gambar yang lebih jauh dari kamera harus terlihat lebih kecil dengan kaki yang lebih tinggi, dan gambar yang lebih dekat dengan kamera harus terlihat lebih besar dengan kaki yang lebih rendah.

Berikut ini adalah contoh storyboard dalam film pendek
contoh storyboard

contoh storyboard film pendek